Komisi IV Prihatin Nasib Tenaga Harian Lepas
Komisi IV DPR mengadakan RDPU dengan Forum Komunikasi Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluhan Pertanian Nasional (THL-TBPP) di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/03).
Rapat yang dipimpin Wakil Ketua Komisi IV Herman Khaeron didampingi Siti Hediati Soeharto itu, agendanya mendengarkan berbagai masukan dan keluhan dari peserta rapat, terkait rencana pengangkatan THL-TBPP menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) oleh Kementerian Pertanian pada bulan April 2016.
Namun informasi yang beredar belakangan ini melalui pemberitaan di media massa, bahwa Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) aturan turunan dari Undang-Undang ASN “ditolak oleh Presiden RI.” Hal tersebut tentunya menimbulkan kekhawatiran THL-TBPP mengenai rencana pengangkatan tersebut yang kemungkinan tidak bisa direalisasikan.
Salah seorang peserta rapat juga mempertanyakan kenapa kontrak kerja mereka hanya berlaku untuk 10 bulan saja setiap tahunnya, tetapi mereka juga dituntut untuk meningkatkan hasil kerjanya namun gaji mereka tidak pernah mengalami peningkatan.
“Kami di Komisi IV merasa prihatin atas segala persoalan yang dihadapi oleh teman-teman dari Forum Komunikasi THL-TBPP, tetapi saya minta kepada rekan-rekan semua untuk tetap bekerja dengan baik, dan hal-hal yang berkaitan dengan keputusan politik dan regulasi biar menjadi urusan para anggota Dewan di Parlemen,” ucap Herman, politisi Partai Demokrat menegaskan.
Selain itu peserta audiensi juga mengungkapkan bahwa sudah empat rekan mereka yang meninggal dunia dalam menjalankan tugasnya dalam kurun waktu satu bulan ini, padahal mereka belum menerima honor sejak bulan Januari sampai sekarang.
Mereka merasa tidak ada upaya advokasi dan seolah-olah hanya dianggap sebagai pekerja yang tidak berarti. Harapannya agar urusan honor rekan mereka yang wafat bisa mendapat perlakuan khusus, paling tidak honornya selama tiga bulan belakangan dapat diberikan sesuai haknya.
“Komisi IV ikut berbelasungkawa terhadap teman-teman THL-TBPP yang meninggal pada saat menjalankan tugas, dan kami mendo’akan semoga mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan Yang Maha Esa,” ujar Titiek Soeharto.
“Kita juga sangat bersimpati dengan masalah yang dihadapi oleh rekan-rekan THL-TBPP, dan akan menyampaikan masalah ini pada saat rapat dengan Kementerian terkait,” lanjutnya.
Ujung tombak keberhasilan swasembada adalah ada pada penyuluh, jika pemerintah Jokowi ingin mengulang kesuksesan swasembada seperti masa lalu, maka kepentingan para penyuluh harus diperhatikan kesejahteraannya,” pungkas politisi F-PG Dapil DIY tersebut. (dep,mp)/foto:naefuroji/parle/od.